Fungsi
cermin yang paling penting adalah sebagai alat bantu untuk melihat refleksi
bagian tubuh yang tidak dapat dilihat langsung oleh mata kita. Harus diakui,
fungsi inilah yang berkembang sejak zaman dahulu. Bahkan cermin menjadi bagian
dari kehidup masyarakat berkat kemampuannya membantu manusia merias diri dan
mengoreksi penampilan.
Dahulu,
cermin tidak mudah didapat seperti sekarang. Pengetahuan membuat cermin masih minim.
Ini menyebabkan cermin hanya pernah dilihat segelintir orang. Biasanya, hanya
kaum bangsawan yang memiliki cermin. Harga cermin yang relative mahal menjadi
penyebabnya, Sedikit banyak hal tersebut membuat cermin jadi salah satu tolak
ukur kekayaan. Bisa dipastikan cermin berukuran besar dengan ukiran bingkai
yang menawan adalah milik para bangsawan. Semakin besar dan cantik ukirannya,
semakin tinggi pula starta social bangsawan tersebut.
Tak Sekedar Berhias
Perubahan
dan perkembangan zaman pun mulai menggeser fungsi cermin yang awalnya
hanya dipakai untuk merias diri. Perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat
membuat manusia mengetahui bahwa cermin dapat dipakai untuk fingsi – fungsi
lain.
Selain
sebagai alat untuk merias dan merapikan diri, cermin dapat dioptimalkan
fungsinya sebagai sebagai media refleksi benda. Dalam kehidupan modern,
aplikasinya bisa beragam. Cermin sebagai media keselamatan dan keamanan adalah
salah satu fungsi cermin saat ini yang cukup penting. Penggunaan cermin cembung
pada kaca sepion di kendaraan bermotor adalah contoh paling mudah. Selain
sebagai kaca sepion, cermin cembung juga sering ditaruh di sudut – sudut jalan
bertikung tajam. Tujuannya agar kita bisa melihat arus lalu lintas dari arah
yang berlawanan sehingga saat berkendara lebih aman.
Berbagai
peranti teknologi seperti televise, kamera, teleskop hingga proyektor
menggunakan cermin sebagai alat untuk menangkap refleksi cahaya yang kemudian
dipantulkan kembali atau diubuh menjadi format visual lainnya.
Merambah Dunia Arsitektur dan
Interior
Seiring
berjalannya waktu, peran dan manfaat cermin kian merambah ke berbagai aspek
kehidupan. Salah satunya adalah menjadi bagian arsitektur bangunan dan interior
ruang.
Dalam
interior, cermin kerap dipakai sebagai elemen dekoratif. Kesan elegan, anggun,
dan mewah yang erat dengan cermin membuat benda ini tak sekedar digunakan
sebgai media merias diri. Cermin diperlakukan layaknya masterpiece yang
patut dikagumi keindahannya. Memang harus diakui, keberadaan cermin dalam
sebuah ruang dapat menciptakan rasa ruang yang lebih kaya dan membuat ruang
terkesan lapang. Jadi, jangan heran jika cermin mudah dijumpai di seluruh sudut
hunian, apa pun fungsi ruangannya.
Sementara
dalam dunia arsitektur, sifat cermin yang dapat mereflikasikan bayangan menjadi
nilai lebih yang disukai arsitek. Cermin juga memiliki karakter avant garde
dan futuristic. Para arsiterk kerap memakai cermin sebagai kulit bangunan,
contonya menggunakan potongan cermin datar yang disusun vertical dan membentuk
bidang dinding. Model seperti ini lazim kita temui di gedung –gedung
perkantoran. Selain menciptakan kesan futuristic, rupanya cermn juga dipakai
sebagai alat untuk menangkap warna langit. Dengan demikian kita disuguhi
pemandangan indah berupa bayangan langit dan siluet bangunan sekitar hanya
dengan melihat bangunan.